Selasa, 24 Mei 2016

Angka dan Vibrasinya




linus. asia - Angka memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan umat manusia.

Hidup kita selalu berinteraksi dengan angka. Mulai dari hal yang paling sederhana seperti, alamat rumah, usia kita, jumlah anggota keluarga, ukuran celana, ukuran sepatu, dan ukuran tinggi badan, sampai kepada hal yang lebih kompleks seperti

pergerakan nilai saham di bursa saham, naik turunnya nilai tukar mata uang, angka frekwensi pada siaran radio, sampai kepada angka angka yang muncul pada rumus fisika yang sangat detail dan membingunkan bagi banyak orang.

Angka selalu berkutat dalam kehidupan kita. Setiap hari kita tidak pernah absen memikirkan angka atau hal hal yang berhubungan dengan angka. Suka atau tidak suka, tanpa kita sadari, angka memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan umat manusia.

VIBRASI ANGKA DALAM KEHIDUPAN

Saking seringnya kita berkutat dengan angka, tanpa kita sadari kita membuat standard atas apa yang kita defenisikan sebagai standard bagus atau tidak bagus. Sebagai contoh, semakin besar gaji kita, semakin bagus untuk kita, namun tidak bagus untuk perusahaan tempat kita bekerja. Semakin tinggi harga produk kita, semakin bagus untuk perusahaan kita, tetapi semakin tidak bagus untuk pelanggan kita.

Kadang kita bahkan membuat standard ganda terhadap angka. Misalnya nilai tertinggi dari sebuah ujian adalah 10, maka angka 8,9,10 adalah hasil yang bagus dan angka 1,2,3 dianggap tidak lulus ujian. Namun jika kita berbicara mengenai juara kelas, maka sebaliknya angka 8,9,10 dianggap tidak memuaskan, sementara angka 1,2, dan 3 dianggap sebagai angka yang luar biasa.

Dalam beberapa cabang olahraga, seperti sepak bola, bola basket, tennis, semakin tinggi angka yang kita capai, tentunya semakin bagus. Namun untuk cabang olahraga lainnya seperti golf, semakin tinggi angka yang dicapai, semakin tidak bagus hasil pencapaian kita. Begitu pula dengan perlombaan lari, berenang, atau F1 race, semakin tinggi total menit yang digunakan dalam menyelesaikan pertandingan, maka semakin tidak bagus hasil pencapaiaanya.

Sebagian angka standard yang kita buat bersifat sangat umum. Kelebihan atau kekurangan dari angka standard tsb dianggap tidak bagus. Sebagai contoh, rata rata tinggi orang asia saat ini adalah 170cm. Jika tinggi badan kita adalah 150 cm, maka dianggap terlalu pendek, dan sebaliknya tinggi badan 195cm dianggap terlalu tinggi. Namun jika kita adalah atlet bola basket professional, maka tinggi badan 195cm dianggap menguntungkan.

Sebagian kebudayaan menganggap bahwa banyak anak banyak rezeki. Pada kebudayaan tsb jumlah 2 orang anak adalah jumlah yang sedikit. Sementara di dunia modern yang kita hidup saat ini, jumlah 5 orang anak dianggap jumlah angka yang terlalu banyak.

Lantas apa hubungan diantara contoh yang saya sebut diatas dengan VIBRASI ANGKA?? Standard angka yang kita buat menentukan sikap, perasaan, dan tindakan kita. Artinya, kita menggunakan angka dalam menentukan apa yang bagus dan tidak bagus buat kita. Angka dapat memberikan kebahagiaan, kegembiraan, kedamaian untuk kita. Disisi lain angka dapat membuat kita merasa sedih, khwatir, bahkan menghancurkan hidup kita.

Vibrasi angka berada di kehidupan kita. Kita pahami atau tidak pahami, kita terima atau tidak terima, kita bahagia atau sedih, vibrasi angka akan tetap ada, selalu akan ada dan mempengaruhi sikap, perasaan, dan tindakan kita.

Pada saat kita mengatur jam alarm kita pada pukul 5.30, maka kita akan merasa tegang jika kita menyadari bahwa hari itu adalah hari Senin, dimana kita harus bekerja kembali. Namun sebaliknya jam alarm yang berbunyi pada pukul 05.30 adalah bunyi yang paling merdu, jika kita menyadari bahwa pada hari itu kita akan berlibur ke Bali.

Hal ini berarti bahwa sebagai manusia kita menciptakan dan mengakui adanya vibrasi angka yang berada disekeliling kita. Atau mungkin sebaliknya, angka telah mengandung vibrasi bagi kehidupan kita, dan mempengaruhi kehidupan kita. Mungkin saja hal ini terjadi sebelum kita mengenal eksistensi angka? Pengaruh vibrasi angka sudah berada sejak manusia mengenal kebudayaan, bahkan jauh sebelum itu. Sejak pencipataan manusia pertama di dunia.

Seluruh angka yang saya sebut diatas berasal dari angka yang sangat kita kenal yang telah kita pelajari sejak kita berada di bangku sekolah dasar.

Pertanyaan saya berikutnya, mengapa angka sederhana yang terdiri dari 0 sd 9, mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap manusia? Mengapa angka angka sederhana tsb dapat berubah menjadi angka angka kompleks yang sedemikian dahsyatnya?? 

Angka mempunyai 9 vibrasi yang berbeda, dan hal ini membuat angka mempunyai ciri khas-nya masing masing. Ciri khas ini adalah merupakan prinsip matematika dari angka itu sendiri, dan prinsip ini berlaku secara universal.

Bukan hanya angka, namun seluruh eksistensi di dunia ini pasti mempunyai vibrasi. Vibrasi dapat terukur (measurable), dan untuk mengukur sesuatu, kita membutuhkan angka. Secara ilmiah, teori mengatakan bahwa setiap manifestasi mempunyai gelombang, frekwensi dari energi elektro magnetic yang dapat terukur. Oleh sebab itu, setiap angka tidak saja mempunyai pengaruh secara matematis, namun juga mempunyai energy-nya tersendiri.

Angka mempunyai kualitas, karakteristik, dan juga keseimbangan. Setiap angka seperti sebuah tongkat keseimbangan, dengan sisi positif pada ujung, dan sisi negatif pada ujung yang lainnya.  Setiap angka memberikan kualitas kebaikan pada satu sisi dan memberikan kualitas destruktif pada sisi lainnya. Setiap angka memberikan energy dan pengaruh nya sendiri, dan jika seluruh angka digabungkan, terciptalah sebuah vibrasi yang lengkap yang berada di dunia ini.

Ini adalah sebuah rahasia juga merupakan prinsip kerja ilmu Numerologi. Angka adalah symbol dari bunyi, bunyi ber-vibrasi dan menciptakan bentuk yang mempunyai karakternya sendiri. Untuk mengetahui kekuatan vibrasi ini, kita memerlukan angka. Setiap angka pada abjad adalah merupakan ukuran dari vibrasi pada saat kata tersebut dipikirkan atau diucapkan. Ini adalah prinsip dasar dari ilmu Numerologi, bagaimana mengukur vibrasi ANGKA dan KATA.

** Rudy Gunawan ***

sejarah dan latar belakang Numerologi

Jika kita ingin menguasai suatu hal secara mendalam, maka pengetahuan tentang sejarah dan latar belakang merupakan hal yang paling penting. Demikian pula jika kita ingin menjadi master dari sebuah ilmu, maka hal yang paling penting adalah memahami akar dari ilmu tersebut.
NUMEROLOGI adalah sebuah istilah yang digunakan untuk ilmu yang mempelajari angka dan bagaimana hubungannya dengan kehidupan. Ilmu ini dapat dikategorikan sebagai sebuah ilmu metafisika yang berasal dari berbagai macam pemikiran filsafat dan pengaruh budaya yang sudah berusia ribuan tahun.
Pada awal sejarah, manusia selalu berusaha sekuat tenaga agar dapat memahami dunia disekitar mereka. Sebagai hasilnya mereka kemudian membuat sebuah bentuk yang mudah dipahami atas segala hal yang mereka amati dan alami. Bentuk ini kemudian berubah menjadi suatu ilmu yang berguna bagi kehidupan manusia itu sendiri.
Selama bertahun tahun, ilmu ini berkembang menjadi beragam ilmu Metafisika yang rumit. Diantaranya adalah Astrologi, Pola Pembacaan wajah (face reading), Pola Pembacaan tangan (palm reading), Feng Shui, Vasthu, dan tentunya Numerologi adalah salah satu diantaranya.
Ilmu Metafisika berasal dari pemikiran filsafat dan pengaruh kebudayaan, dan menyesuaikannya dengan pengalaman manusia itu sendiri berdasarkan hasil pengamatan dan percobaan. Teori ini kemudian disebut dengan teori Empiris.
Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia.
Manusia pada jaman dahulu sangat bergantung kepada ilmu Metafisika ini, namun
seiring waktu berjalan, dengan perkembangan pengetahuan dan tehnologi, ilmu ilmu ini kemudian digantikan dengan ilmu yang “lebih bertehnologi”, sehingga hal hal yang bersifat prediktif metafisika sudah tidak menjadi relevan lagi, dan kemudian tergantikan dengan pandangan rasionalis, dimana logika menjadi bukti kebenaran.
Salah satu contoh kebutuhan umat manusia adalah memprediksi pergerakan musim, agar dapat mendapatkan hasil panen yang maksimal. Pada awal mulanya, manusia menemukan ilmu Astrologi yang dipelajari berdasarkan pergerakan benda benda langit yang dapat diamati. Lama kelamaan, seiring dengan perkembangan tekhnologi, ilmu Astrologi ini kemudian digantikan dengan ilmu yang lebih “canggih”, yaitu ilmu Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Ilmu Numerologi sendiri, adalah ilmu yang menggunakan bentuk numerik yang diambil dari figure seorang manusia dan menghubungkannya dengan karakter pribadi, dan apa yang bagus atau tidak bagus terhadap kepribadian itu sendiri. Ada dua jenis informasi yang dapat diambil dari ilmu Numerologi. Yang pertama adalah menggunakan komponen yang sudah dalam bentuk numerik, yaitu tanggal, bulan, dan tahun kelahiran. Kedua adalah menerjemahkan komponen dalam bentuk huruf kedalam bentuk numerik, yaitu nama.
Sampai saat ini para sejarahwan belum pernah memastikan kapan bentuk Numerologi pertama di dunia ditemukan. Namun banyak yang meyakini bahwa sejarah Numerologi sendiri tidak jauh berbeda dengan kapan bentuk penulisan angka (numerik) pertama ditemukan.
Arkeolog telah menemukan banyak artifak dalam bentuk “tulisan” manusia sepanjang Asia Selatan dan Eropa. Artifak artifak ini diyakini telah berusia lebih dari 9000 tahun dan dimiliki oleh kebudayaan yang disebut dengan VINCA.
Namun kebudayaan VINCA belum diyakini sebagai bentuk penulisan pertama. Penemuan lainnya yang menjadi pesaing, ditemukan di daerah Tiongkok. Dimana bentuk penulisan ditemukan pada sebuah punuk kura kura, yang ditemukan pada sebuah kuburan yang diyakini berada pada zaman batu. (Neolithic). Bentuk tulisan ini mempunyai persamaan dengan bentuk tulisan yang digunakan pada zaman Dynasti Zhang (Dinasti pertama Tiongkok 1600 SM – 1046 SM).
Bangsa Mesir kuno menulis angka pada daun papirus dengan tulisan hieroglif yang dilambangkan dengan garis lurus, garis lengkungan ke atas, lengkungan setengah lingkaran, yang kemudian dikembangkan menjadi sistem hieratik. Bangsa Roma menggunakan tujuh tanda untuk mewakili angka, yaitu I, V, X, L, C, D, dan M, yang dikenal dengan angka Romawi. Angka ini digunakan di seluruh Eropa hingga abad pertengahan.
Sementara itu, angka modern saat ini, berasal dari simbol yang digunakan oleh para ahli matematika Hindu India sekitar tahun 200 SM, yang kemudian dikembangkan oleh orang Arab. Sehingga, angka tersebut disebut dengan angka Arab.
Penulisan angka tidak dapat dipisahkan dengan sejarah pada saat manusia menggambarkan hal hal yang mereka lihat dalam keseharian mereka untuk pertama kalinya. (seperti gambar gambar yang banyak ditemukan pada situs purbakala). Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa penulisan angka adalah penciptaan simbol terhadap bilangan itu sendiri. Atau dengan kata lain, penulisan angka adalah simbolisme dari bentuk fisik dari angka itu sendiri.
TIGA BENTUK UTAMA NUMEROLOGI
Tiga bentuk utama Numerologi yang paling dikenal saat ini adalah KABALLAH (HEBREW NUMEROLOGY) dari bangsa Yahudi, CHALDEAN (PERSIAN NUMERLOGY), dan PYTHAGOREAN (atau disebut dengan WESTERN NUMEROLOGY).
Ketiga bentuk Numerologi ini selain usia eksistensinya, mempunyai beberapa perbedaan yang spesifik. Sebagai contoh, system CHALDEAN dan PYTHAGOREAN menyusun alphabet dalam bentuk numerik berdasarkan posisi alphabet, seperti :

Sementara metode KABALLAH, menyusun alphabet berdasarkan bunyi suara pengucapan (bunyi fonetik).
Perbedaan lainnya lagi adalah system PYTHAGOREAN dan KABALLAH menggunakan angka 1 sd 9, sementra system CHALDEAN hanya menggunakan angka 1 sd 8, karena system ini percaya bahwa angka 9 mengandung arti suci dan tidak dapat dihubungkan dengan manusia.
Tabel yang menggunakan 8 huruf saja seperti yang terlihat di bawah ini :

Secara singkat, perbedaan dari ketiga bentuk utama Numerologi ini adalah;

Teori Numerologi Pythagoras sendiri mempunyai banyak cabang ilmu yang dikembangkan oleh banyak ahli numerology dunia, diantaranya adalah DR. David A. Phillips, DR. Matthew O. Goodwin, DR. Juno Jordan, Shirley K. Blackwell, dan masih banyak lagi. Kebanyakan ilmu dari para ahli numerology dunia dikembangkan bedasarkan teori klasik dari Numerology Pythagoras sendiri

** Rudy Gunawan ***